Senin, 24 Desember 2012

BE A GURU, NOT ONLY A TEACHER
AND BE A GURU SD, WHY NOT? J

Tahukah kalian? Guru merupakan tugas yang sangat mulia. Guru mengajarkan kita semua akan banyak hal. Kita jadi bisa membaca, menulis, dan berhitung berkat jasa seorang tanpa tanda jasa, guru. 3 pekerjaan yang sangat terhormat di Jepang: (1) petani, (2) guru, (3) penulis. Ya, guru merupakan pekerjaan kedua yang dihormati di Jepang. Saat Jepang di bom atom, satu pertanyaan yang muncul “berapa jumlah guru yang tersisa?”. Guru dianggap terhormat oleh negara Jepang karena dari guru itulah, anak-anak Jepang akan dididik untuk menjadi seorang penerus.
Dahulu, di Indonesia, guru merupakan pekerjaan yang sangat tidak diinginkan oleh kebanyakan orang. Mereka malu jika mereka menjadi seorang guru. Tingkat kesejahteraan guru sangat buruk, bahkan guru tidak mendapatkan gaji. Masih banyak pandangan “ngapain sih jadi guru SD?” Selintas, profesi ini memang tidak begitu menarik. Ya, begitulah yang dulu saya pikirkan. Tapi semuanya berubah ketika aku mulai terjun dalam dunia kependidikan, PGSD terutama. Menjadi guru SD tidaklah segampang yang kita pikirkan. Mungkin banyak persepsi yang mengatakan bahwa, “Halahh, jadi guru SD. Lulus SMA saja sudah bisa mengajar SD”.
Tapi, coba bayangkan ketika tidak mengenal yang namanya Ilmu Pendidikan dan teori-teori lain tentang kependidikan, bagaimanakah kita akan mengajar menjadi seorang guru SD. Guru SD membutuhkan keterampilan dari banyak hal. Seorang guru SD dituntut untuk bisa menguasai semua mata pelajaran. Mulai dari matematika, IPA, IPS, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, kesenian, dll, sungguh istimewa bukan seorang guru SD itu? Ia harus bisa semua hal, ia dituntut tak hanya sekadar mengajar, namun juga mendidik. Tahukah kalian, apa bedanya mengajar dan mendidik itu? Kedua hal ini sangat berbeda. Mengajar berkaitan dengan transfer ilmu, sedangkan mendidik berkaitan dengan transfer of value (nilai). Berbeda bukan?
Guru SD juga memiliki peran yang sangat penting. Ketika seorang guru melakukan kesalahan maka dampaknya walaupun tidak secara langsung akan terasa tidak kurang gawatnya dibandingkan dengan dampak negatif dari kesalahan medis yang dilakukan oleh dokter (Dwi Siswoyo, 2011:133). Guru SD merupakan sebuah profesi yang tidak mudah, membutuhkan banyak keterampilan, dan merupakan profesi yang nantinya akan menjadi fondasi dalam membentuk generasi bangsa yang berkarakter, tangguh, cerdas, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.
Profesi guru SD, tidak hanya profesi karena keterpaksaan. Kalau kamu masuk PGSD hanya karena paksaan orang tua, ayo luruskan niatmu. Menjadi guru SD insya Allah menyenangkan dan membawa berkah kalau niat kita juga baik. Keterpaksaan hanya akan membuatmu menyesal, kawan. Mulailah mencintai pekerjaanmu. Dengan mencintainya, kamu akan dengan senang hati dan ikhlas dalam menjalaninya. J
Mengenal anak SD, melihat keceriaan anak SD, melihat keaktifan anak SD di kelas akan membuatmu semakin bersemangat menjalani profesi mulia ini. Ya, begitulah yang aku rasakan setelah beberapa kali mengunjungi SD. Melihat kecerian anak-anak SD membuatku berangan-angan, “aku ingin cepat-cepat menjadi guru SD, mendidik dan mengajar mereka.”
So, BE A GURU SD, WHY NOT? J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar