Setiap siswa Sekolah
Dasar memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Antara satu siswa
dengan siswa yang lain tidak dapat disamakan karena setiap individu itu unik,
setiap individu memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda. Keunikan dan
keragaman inilah yang membuat bimbingan sangat diperlukan bagi siswa Sekolah
Dasar.
Bimbingan bagi
siswa SD harus dilakukan secara terus-menerus dengan suatu proses atau tahapan yang
sistematis. Bimbingan tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba ketika ada suatu
permasalahan. Bimbingan bagi siswa SD dibutuhkan agar siswa dapat mencapai
perkembangan yang optimal.
Selama ini,
bimbingan dinilai hanya untuk siswa-siswa yang bermasalah atau yang dianggap
nakal. Masih banyak anggapan bahwa siswa yang bermasalah akan menerima hukuman
dari guru BK. Namun, bimbingan sebenarnya tidak hanya dilakukan kepada siswa
yang bermasalah, tetapi bimbingan mencakup semua aspek perkembangan siswa. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan oleh guru agar siswa mampu membentuk
kesadarannya sendiri sehingga siswa tersebut mengalami perubahan perilaku ke
arah positif.
Bimbingan harus
mampu menjangkau semua siswa agar siswa tersebut mampu berkembang sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Layanan bimbingan yang dilakukan oleh guru akan berbeda
satu siswa dengan yang lain karena karakteristik dan potensi siswa yang
berbeda-beda. Bimbingan yang diberikan kepada siswa yang cerdas dan berbakat
akan berbeda dengan bimbingan yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus.
Guru SD harus
melakukan pendekatan-pendekatan untuk mengetahui karakteristik siswanya. Guru
SD harus mampu mengetahui karakteristik siswa-siswanya, karena hal tersebut
penting agar guru mampu memberikan layanan bimbingan yang sesuai dengan perkembangan
masing-masing siswa.
Guru kelas memiliki
peran penting dalam proses bimbingan di dalam kelas apabila di Sekolah Dasar
tersebut belum ada guru BK tersendiri,
selain mempunyai tugas untuk mengajar dan mendidik, guru SD juga mempunyai
tugas untuk membimbing siswanya. Seorang guru SD Guru harus mampu menjadi teman
dan orang tua bagi siswa.
Dimuat di Jagongan Harian Jogja
Kamis, 30 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar